forsimauniba

tempat nya mahasiswa/i universitas Batam yang berusaha soLeh dan soleha di mata_Nya

Tafakur alam dan Rihlah FORSIMA Juni 2012

Batam, 10 Juni 2012. dalam kondisi cuaca yang sangat cerah secerah hati  para kader dan keluarga Forum Studi Islam mahasiswwa universitas batam atau yg lebih akrab di telinga , FORSIMA.  mengadakan kegiatan Rihlah dan tafakur alam di daerah tanjung pinggir Sekupang Batam. . yang dengan tujuan “memperkokoh ukhuwah dengan melangkah kembali istiqomah menjalankan amanah” dengan jumlah 14 peserta dari puluhan kader forsima yang terdaftar sebagai anggota.  di isi oleh 4 pemateri di ketuai oleh ustad Akhmad darussalam. semoga isi tausyiah yang di berikan ustad dan pemateri bisa terserap dan diaplikasin oleh kader yang mengikuti acara ini. Amin…

setelah materi di berikan acara di lanjutkan dengan tafakur alam yaitu  menaiki bukit  yang terletak di tanjung pinggir dan naik pancung menuju pulau sebelah…. bertafakur menikmati keindahan Alam, bukit dan laut bersama orang-orang yang InsYAllah akan selalu berjuang di jalan Dakwah kampus menuju Ridho Allah…

Juni 11, 2012 Posted by | Aktivitas | Tinggalkan komentar

Tafakur alam dan Rihlah FORSIMA Juni 2012

Batam, 10 Juni 2012. dalam kondisi cuaca yang sangat cerah secerah hati  para kader dan keluarga Forum Studi Islam mahasiswwa universitas batam atau yg lebih akrab di telinga , FORSIMA.  mengadakan kegiatan Rihlah dan tafakur alam di daerah tanjung pinggir Sekupang Batam. . yang dengan tujuan “memperkokoh ukhuwah dengan melangkah kembali istiqomah menjalankan amanah” dengan jumlah 14 peserta dari puluhan kader forsima yang terdaftar sebagai anggota.  di isi oleh 4 pemateri di ketuai oleh ustad Akhmad darussalam. semoga isi tausyiah yang di berikan ustad dan pemateri bisa terserap dan diaplikasin oleh kader yang mengikuti acara ini. Amin…

setelah materi di berikan acara di lanjutkan dengan tafakur alam yaitu  menaiki bukit  yang terletak di tanjung pinggir dan naik pancung menuju pulau sebelah…. bertafakur menikmati keindahan Alam, bukit dan laut bersama orang-orang yang InsYAllah akan selalu berjuang di jalan Dakwan kampus menuju Ridho Allah…

 

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”

(Ash-shaf: 4)

Persaudaraan adalah mu’jizat, wadah yang saling berikatan, dengannya Allah persatukan hati-hati yang berserakan, saling bersaudara, saling merendah lagi memahami, saling mencintai, dan saling berlembut hati. (Sayyid Quthb)

Juni 11, 2012 Posted by | Aktivitas | Tinggalkan komentar

LDK: Perhimpunan Akhlak Mulia

Mungkin kita sudah banyak lupa bahwa lembaga dakwah kampus yang biasa kita singkat dengan LDK, bukanlah hanya lembaga tempat kita belajar ilmu agama saja, bukan hanya tempat kita menambah pemahaman agama saja. LDK juga merupakan tempat kita memperbaiki akhlak kita yang buruk menjadi akhlak yang mulia, maka tak pelak jika LDK juga disebut sebagai Perhimpunan Akhlak Mulia karena semua pengurus dan anggotanya dituntut untuk berakhlak mulia.

Hal yang paling membuat dakwah bisa diterima banyak orang adalah kemulian akhlak da’inya, bukan kehebatan dalam beribadah. Toh, ada banyak orang yang hebat dan kuat dalam beribadah tapi membuat orang takut mendekat kepadanya, dikarenakan akhlaknya yang kurang bagus, suka memfonis orang, tidak berhikmah dalam menasehati dan sebagainya. Tapi jika seorang kader dakwah yang bagus akhlaknya tidak pula rajin beribadah, tentu ini juga salah, karena LDK tempat kita belajar menjalankan keislaman kita secara syumul (sempurna/menyeluruh) bukan dikatomis.

Jadi bumbu dasar yang diajarkan oleh Rasulullah agar dakwah ini menjadi besar, berkembang pesat dan pengaruh adalah akhlak yang mulia. Dan tidaklah tegak Islam ini kecuali dengan akhlak yang mulia. Rasulullah adalah yang paling bagus akhlaknya diantara umat manusia. Akhlak Rasulullah sendiri adalah Al-Qur’an sebagaimana yang disampaikan Ibunda Aisyah ra. kepada kita.

Jika kita telah memperbaiki akhlak, mungkin Bapak Haryanto, Direktur Kemahasiswaan UGM tidak akan lagi berkata “Kok bisa, ADK hilang etikanya?” Maka dengan sendirinya dakwah kita akan menjadi rahmatan lil ‘alamin, dicintai dan diikuti banyak orang karena senantiasa mengajarkan dan sekaligus mencontohkan kebaikan, terutama akhlak yang mulia.

Wahai aktivis dakwah, mari senantiasa memperbagus akhlak..

 

Oleh:  Doni Al Siraj

April 20, 2012 Posted by | Nasehat | Tinggalkan komentar

Dialog Ikhwan (Sok) Stabil Dengan Ikhwan (Agak) Labil

dakwatuna.com – Selepas shalat Zhuhur, para ikhwan tidak langsung beranjak dari masjid. Seperti biasa, mereka saling membentuk kelompok-kelompok kecil dan memperbincangkan banyak hal. Begitu pula yang kini dilakukan akh Simun dan akh Afik di pojok masjid.

“Assalamu’alaikum. Gimana kabarnya, Akhi?”

“Wa’alaikumussalam. Alhamdulillah, akh. Tetap berseri sebagaimana mentari di pagi hari. By the way, ada apa nih, akh? Tumben-tumbennya mukanya kusut begitu.”

“Muka ane emang begini, akh.”

“Betul juga. Terus ada apa, akh?”

“Sebenarnya ane pengen minta tolong sama Ente.”

“Minta tolong apa? Sebagai saudara, ane pasti bantu kalau Ente punya masalah.”

“Ane pengen curhat. Sebetulnya bukan masalah ane, tapi masalah umat.”

“Owalah. Berat amat. Emang masalahnya apa?”

“Itu loh, sekarang saudara-saudara kita udah pada pindah jamaah!”

“Huaapaaa, yang boneenng? Eh, yang bener? Pindah gimana maksudnya?”

“Sekarang mereka jadi jamaah Facebookiyah.”

“Halah, kirain apaan.”

“Tapi ane serius, akh.”

“Muke lu jauh!”

“Ya sudahlah. Kok jadi ngomongin muka lagi sih, akh?”

“Betul juga.”

“Hm, begini. Sebagai ikhwan yang militan dan tak takut sama setan, ane cukup prihatin sama saudara-saudara kita itu.”

“Dan ane, sebagai ikhwan romantis yang optimis, cukup bingung dengan obrolan kita hari ini. Sebetulnya Antum mau ngomong apa sih, akh?”

“Bagaimana ane tidak kuatir. Makin hari saudara-saudara kita lebih aktif di dunia maya (Facebook) ketimbang hadir pada agenda-agenda di dunia nyata.”

“Ya mungkin mereka sibuk. Wajarlah, mereka kan para aktivis yang begitu padat akan agenda.”

“Kalau padat agenda, kok masih sempatnya Facebook-an?”

“Itu dia kehebatan mereka.”

“Ente masih ingat dengan wacana lama tentang Facebook buatan ‘Yahoo-di’?”

“Masih.”

“Bagaimana pendapat Ente saat itu?”

“Ane sih sah-sah saja ya. Meski dikabarkan sebagian besar keuntungan itu untuk pembiayaan perang melawan Palestina dan sebagainya, ane tetap stay cool dan nggak terlalu parno sama wacana itu. Toh, jika kita gunakan untuk dakwah akan sangat efektif dampaknya.”

“Yuups, sepakat ane dengan Ente.”

“Tapi mukanya biasa aja dong.”

“Tuh kan bahas muka lagi.”

“Betul juga.”

“Hm, waktu itu emang banyak saudara-saudara kita yang dilematis karena isu itu. Dan nggak sedikit yang akhirnya menutup akun Facebook mereka loh.”

“Ya bagus. Mungkin itu adalah tindakan preventif mereka dalam menghadapi yang syubhat tersebut.”

“Tapi bagi mereka yang berpandangan bahwa Facebook itu sangat potensial untuk dakwah, mereka akhirnya tetap menggunakan Facebook.”

“Betul. Bagaimanapun Facebook atau media sosial lainnya adalah sarana efektif dalam berdakwah. Coba bayangkan, kalau kita punya teman di Facebook itu ada 2000 orang, dan semuanya merasakan sentuhan dakwah kita. Wuih, mantap dah tuh. Jadi MLP!”

“Apaan tuh MLP?”

“Multi Level Pahala. Hehe.”

“Memang! Apalagi sekarang juga ada Twitter, di mana kalau kita nge-twet sekali, itu akan tersebar ke seluruh teman-teman yang follow kita. Kalau yang follow kita ada satu juta orang, terus kita nge-twet tentang suatu kebaikan, sebanyak itu pula yang mendapat manfaat dari kita.”

“Luar biasa, ya. Marketing dakwah yang efektif.”

“Memang.”

“Omong-omong, Ente punya akun Twitter?”

“Enggak.”

“Yee… jangan ngomong kalo gitu.”

“Abis ane nggak ngerti cara pakainya sih. Hehe.”

“Gaul dong makanya.”

“Ente punya?”

“Enggak.”

“Yee, ‘kaburomaqtan’ juga Ente…”

“By the way, kalau diperhatikan sekarang-sekarang ini malah banyak dari saudara-saudara kita yang sudah tidak membawa semangat tersebut.”

“Semangat apa?”

“Ya semangat ber-Facebook untuk dakwah itu.”

“Ooh…”

“Kok cuma ‘Ooh’?”

“Itu semua memang kembali kepada motif kenapa mereka punya Facebook.”

“Nah, itu dia. Kalau ane tanya, Ente punya Facebook buat apa?”

“Kebutuhan diri, eksistensi.”

“Sebetulnya kalau untuk eksistensi, kurang tepat juga Ente pilih Facebook. Toh ane yakin, teman-teman Ente di Facebook adalah teman-teman Ente di kampus juga kan? Setiap hari ketemu di kampus, kenapa juga punya Facebook?”

“Betul juga. Tapi bagaimana kalau mau komunikasi saat nggak ketemu di kampus?”

“Kan bisa lewat HP atau email. Atau kalau mau lebih kongkret, ya jauhlah aja. Datengin tuh rumahnya.”

“Betul juga. Kalau Ente punya Facebook kenapa?”

“Untuk berbaur dengan teman-teman, dong. Agar tidak eksklusif. Dakwah itu kan tidak boleh eksklusif.”

“Memang, tapi saking eksklusifnya, jangan sampai jadi alay. Ane perhatikan isi status saudara-saudara kita begitu. Kalau yang ikhwan, paling nggak jauh tentang akhwat atau kebelet nikah melulu. Kalau akhwat, ya paling curhat abis makan ini, abis kerjain itu, abis mikirin anu, abis ngurusin ono. Macem-macem dah tingkahnya.”

“Oh, begitu ya? Hehe. Hm, kalau soal akhwat itu lain, akh. Itu adalah sebuah azzam yang memang harus kita niatkan sejak dini.”

“Azzam sih azzam. Tapi salah tempat, akh. ‘Afwan nih ya, nikah itu bukan untuk dibicarakan, tapi disiapkan! Kalau udah siap, gak usah banyak omong, langsung khitbah dong.”

“Belum pede kali, akh. Hehe.”

“Kalau inklusif disalahartikan, jadinya malah bisa kebablasan, akh. Yang ane kuatirkan adalah, kalau begini terus, izzah Islam malah jadi taruhannya. Setiap online, saudara-saudara kita actionnya nggak penting melulu, seperti curhat, ngomongin hal-hal yang sebetulnya tidak untuk dipublikasikan, atau bahkan berujung pada pembukaan aib sendiri atau aib orang lain.”

“Mungkin menurut Ente nggak penting, tapi bagi mereka itu penting, akh.”

“Hm, ane maklum, akh. Itu memang wajar kalau sebagai manusia ingin diperhatikan. Tapi ini juga soal umat, akh. Mereka butuh contoh atau keteladanan. Kalau kita-kita, yang notabene aktivis dakwah malah kurang bisa jadi contoh dan kurang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, lantas apa bedanya kita yang sudah tarbiyah dengan mereka yang belum tarbiyah?”

“Wah, muka Ente serius banget, akh.”

“Tuh kan muka lagi.”

“Betul juga. Terus, menurut Ente bagaimana?”

Punya Facebook, kalau nggak untuk dakwah, mendingan nggak usah!

“Mantap! Ane suka nih ikhwan yang kaya begini.”

“Idiih…”

“Enak aja. Ane normal, akh. Tapi bener kata Ente, ane jadi ingat kata ustadz yang mengutip perkataan Imam Syafi’i.”

“Yang kaya gimana tuh?”

“Tapi ane lupa, akh.”

“Diingat-ingat, dong.”

“Tunggu, biar ane coba ingat-ingat dulu…”

“……”

“Aha! Ane tahu, akh!”

“Nah gitu dong, jadi apa?”

“Ane tahu kalau ane belum ingat, akh.”

“*&*&#$%#@!”

“Tapi secara garis besarnya ane tahu, akh.”

“Buruan deh, sebelum muka ane jadi nggak enak nih.”

“Kalau muka Ente mah emang udah dari tadi…”

“Buruan!”

“Jadi kurang lebih begini: Andai kata Al-Qur’an itu hanya berisi surat Al-‘Ashr, maka sesungguhnya surat Al-’Ashr telah cukup menjadi pedoman seluruh manusia untuk selamat dalam hidup ini.”

“Nah, itu dia. Begitu pula dengan ber-Facebook. Kalau digunakan tidak untuk hal yang bermanfaat, jadinya kita malah merugi deh.”

“Iya, sudah rugi waktu, tenaga, pikiran, biaya, dan jelas itu juga merugikan orang lain.”

“Kok bisa merugikan orang lain?”

“Secara umum, orang lain jadi rugi karena capek-capek baca hal-hal yang nggak penting dari kita. Lalu orang tua juga jadi rugi, karena listrik di rumah dan uang yang kita pegang itu kan masih pemberian orang tua. Eh kita buat yang begituan. Sayang banget.”

“Tumben Ente bijak, akh.”

“Dari dulu kali.”

“Eh, by the way, jam berapa sekarang, akh?”

“Hm, jam 13.58 WIB. Kenapa? Ente ada kelas lagi?”

“Iya, ane ada kelas Metodologi Penelitian. Dosennya disiplin. Ane nggak boleh telat, akh. Yaudah, ane pamit dulu ya. Syukron nih udah nemenin ngobrol.”

“Iya, akh. ‘Afwan. Sukses ya! Lain kali kita ngobrol lagi. Ok?”

“Siip. Wassalamu’alaikum!”

“Wa’alaikumussalam.”

Hening. Angin sesekali bergerak mengusir panas kala itu. Sebagian mahasiswa di masjid ada yang pergi, kemudian ada yang datang kembali. Sementara geliat kampus masih seperti sedia kala, hingga turut membawa senja tiba. Akh Afik, yang kala itu sedang di warnet, membuka Facebook-nya dan tiba-tiba mendapati status terbaru akh Simun: Dosen met-lit galak banget sih! Masa telat semenit nggak boleh masuk!?

Akh Afik hanya tersenyum melihat tingkah saudaranya yang satu itu. Kemudian ia gerakkan jarinya dan menulis sebuah status yang entah ia tujukan kepada siapa: Sebentar begini, sebentar begitu, dasar ikhwan labil!

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/04/19899/dialog-ikhwan-sok-stabil-dengan-ikhwan-agak-labil/#ixzz1sWsowvD7

April 20, 2012 Posted by | Kisah Motivasi | Tinggalkan komentar

Rihlah, Pembubaran, Perpisahan

Pantai Melayu – Batam. 6 november 2011 bertepatan dengan Hari Raya Idul adha, Forsima Uniba Mengadakan Rihlah, Pembubaran Panitia pengkaderan serta perpisahan dengan senior yang akan pulang ke kampung halamanya karena masa  kuliah sudah selesai. Rihlah ini di adakan di Pantai Melayu di daerah Barelang  jembatan 3- Batam. Kegiatan ini di hadiri kader-kader forsima yang dalam hal hari raya ini tidak “pulang kampung” untuk berlebaran bersama keluarga. kegiatan ini berlangsung cukup meriah dan seru karena di isi game-game pantai, evaluasi kegiatan pengkaderan, dan ucapan perpisahan untuk anggota forsima yang akan pergi.

Sigma-Senandung Ukhuwah.

Diawal kita bersua,
mencoba untuk saling memahami.
Keping-keping di hati terajut dengan indah,
rasakan persaudaraan kita.

Dan masa-pun silih berganti,
ukhuwah dan amanah tertunaikan.
Berpeluh suka dan duka,
kita jalani semua semata-mata harapkan ridho-Nya.

Sahabat, tibalah masanya,
bersua pasti ada berpisah.
Bila nanti kita jauh berpisah,
jadikan rabithoh pengikatnya,
jadikan do’a ekspiresi rindu.
Semoga kita bersua di surga.

April 20, 2012 Posted by | Aktivitas | Tinggalkan komentar

Jadikan Dakwah Poros Kehidupan

Kenapa dakwah anda terasa selama ini jenuh, membosankan dan mungkin anda beberapa kali mengalami penurunan dalam aktivitas? Bisa jadi penyebabnya, kita tidak menjadikan dakwah itu menjadi sebuah kesenangan alias habit kita. Orang yangserius dalam dakwahnya ia pasti adalah orang yang berani memberikan inspirasi, percobaan dan bertindak untuk memaksimalkan kesenangannya.

 

Sayangnya dipertengahan jalan ketika dakwah itu sudah berjalan, tak sedikit pejuang yang futur, sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan bahkan hilang dari arena dakwah. Ada yang berucap dakwah seperti itu sudah usang, terlalu mustahil, ingin mengejar harta dan prestasi, dan berbagai pernyataan-pernyataan yang berbalik 180% dari dahulu kala.

Ternyata banyak orang yang tidak bisa menjalankan aktivitas mulia ini, banyak orang yang tidak mau menyenangkan dirinya dengan dakwah. Padahal jalan kehidupan ini hany berada dalam kehidupan hingga kematian. Maka, seharusnya kita harus menjadikan dakwah sebagai nikmat kehidupan.

Ingat!

Dakwah dan tidaknya kita pasti kita berada dalam kematian. Begitu juga anda dan saya.

Maka poin terpenting adalah mulai sadarilah bahwa kita harus berprinsip bahwa kita membutuhkan dakwah. Karena dengan demikian kita bisa memastikan kebaikan di dunia, memperjuangkan sebuah gagasan yang mulia, kemudahan dalam pertolongan-Nya dan pertimbangan Yang Maha Kuasa dalam memutuskan perkara yang terbaik bagi kita.

Penuhilah dakwah itu dengan hati yang riang, gembira dan semangat. Hidupkan ia dengan kreativitas, perjuangan tanpa henti dan suburkanlah ia dengan banyaknya orang yang sadar dakwah. Pada akhirnya kita akan menemukan kemegahan, kerinduan terus menerus dan kecanduan untuk terus menelurkan semangat islam kepada siapa pun.

Artinya : “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)

Kalau kita serius dalam proyek besar ini, maka hasil yang kita dapatkan dan selama proses aktivitasnya akan penuh aroma kesenangan. Sehingga bagi anda yang seorang mahasiswa maka Allah SWT akan memudahkan langkahnya Bagi anda yang memiliki bisnis maka Allah memberikan hasil bisnis yang halal dan penuh barokah.

Jadi, katakan dengan jiwa yang bersungguh-sungguh mulai hari ini akulah yang akan memberikan dakwah dengan kesenangan, kebaikan dan totalitas dalam perjuangan. Insya Allah hidup kita penuh berkah.

Rizqi Awal

(Trainer Wisata Surga, Pengisi Islam dalam Wacana Politik 100.4 KLCBS FM)

April 20, 2012 Posted by | Renungan | Tinggalkan komentar

Renungan untuk Aktifis Dakwah Kampus

Perjalanan Dakwah Kampus sudah teramat panjang, telah banyak kebaikan yang ditularkan pun melahirkan para pahlawan tuk sebuah peradaban. YA, PERADABAN! Maka jangan lagi Dakwah Kampus selalu terjebak dalam permasalahan internal hingga lupa untuk menularkan serta menyalurkan kebaikan pada masyarakat.
QADHAYA OH QADHAYA,
 
MARI SEGERA BERBENAH.
Tikam kebekuan dari dalam diri dan membuktikan loyalitas terbaik, dengan cara terbaik, usaha terbaik, pengorbanan terbaik, pada masa terbaik dan tempat terbaik. Hingga kelak merekapun menyadari bahwa kita adalah ‘ANAK ZAMAN’ yang sedang dinanti.

April 20, 2012 Posted by | Renungan | Tinggalkan komentar

DAKWAH KAMPUS, ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN

MENGAPA KAMPUS?

Kampus merupakan sebuah sarana dakwah yang didalamnya terdapat berbagai macam sumber daya yang berkompeten seperti sumber daya aktifis dakwah. Bahkan lebih lanjut dilihat dari aspek psikologis, mahasiswa merupakan satu-satunya sumber daya yang berkompeten untuk melakukan aktifitas dakwah secara optimal, karena mereka memiliki waktu, kesempatan serta kemudahan dalam berdakwah kepada masyarakat.

Namun sayangnya, hanya sedikit yang kemudian sadar akan pentingnya aktifitas dakwah itu sendiri. Itulah sebenarnya mengapa dakwah intra kampus itu dibutuhkan.

TANTANGAN DALAM BERDAKWAH DI KAMPUS

Ketika sebuah pohon bertumbuh makin tinggi, maka makin banyak rintangan yang di hadapinya. Maka jika dia tidak kuat, maka diapun akan gugur. Begitu juga dengan aktifitas dakwah di kampus.

Semakin tinggi kita ingin mencapai kesuksesan dalam berdakwah, maka semakin banyak rintangan yang harus kita hadapi. Namun, harus di garis bawahi bahwa kesuksesan dakwah itu tidak dinilai dari sedikit banyaknya pengikut. Bila pengikut menjadi tujuan dan ukuran kesuksesan dakwah, maka nabi Nuh a.s. akan dibilang gagal. Hampir seabad Nabi Nuh berdakwah, pengikutnya pun tak mencapai seratus orang. Bahkan nabi Yunus tidak memiliki pengikut sama sekali. Tetapi, siapa berani mengatakan bahwa mereka gagal?

Beberapa rintangan yang kita hadapi dewasa ini di lingkungan kampus adalah:
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya ilmu keagamaan
2. Kurangnya minat untuk mengikuti kegiatan dakwah (karena paradigma yang tertanam pada diri orang tersebut salah sejak orang tersebut menanjak dewasa. Gozwul fikri atau perang peradaban inilah yang sebenarnya harus menjadi sebuah bahasan utama pada kajian-kajian)
3. Sistem birokrasi yang tertanam di kampus. Pada hakikatnya, ummat Islam kini sedang terhambat dengan pemikiran orang Islam itu sendiri, yang terlanjur tercemar dengan system pemikiran orang yahudi, yaitu bahwa kegiatan agama itu terpisah dengan kegiatan sehari-hari, termasuk diantaranya adalah kegiatan belajar-mengajar. Padahal, Islam itu bukan hanya merupakan sebuah ideologi semata, namun lebih lanjut juga merupakan sebuah alur yang kokoh, yang masuk ke semua bentuk aspek kehidupan, termasuk proses belajar mengajar. Contoh konkrit adalah, ketika akan dilaksanakannya kegiatan dakwah, maka terkadang di persulit ketika meminjam tempat dan lain sebagainya, hanya karena formalitas yang tidak jelas.
4. Adanya pandangan mahasiswa bahwa ada jalan lain untuk memecahkan solusi kehidupan di luar dakwah.

AKTIFITAS SYIAR DAN PENGKADERAN

Dua aktifitas di ruang lingkup dakwah yang tidak dapat di pisahkan adalah aktifitas syiar dan kemudian pengkaderan. Dua aktifitas tersebut juga saling berkesenambungan, guna menggapai tujuan utamanya, yaitu menciptakan kader-kader yang berkompeten yang siap untuk berdakwah kembali.

Secara umum, aktifitas syiar dan pengkaderan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. syiar islam

Ada beberapa tujuan syiar islam, 3 diantaranya adalah:

  1. Menumbuhkan rasa keinginan untuk berubah dan menjadi yang lebih baik
  2. Menumbuhkan rasa keinginan untuk melakukan aktifitas dakwah
  3. Pembinaan terhadap orang-orang yang punya keinginan untuk mengenal dakwah lebih lanjut

Adapun proses syiar islam itu dapat dibagi menjadi 2 bagian:

A. Melakukan pendekatan secara individu yang kemudian ana sebut dengan dakwah secara tidak langsung. Cara ini sering kali digunakan oleh dai ketika menyiarkan islam, karena menggunakan cara ini, sang sasaran itu dapat dengan sendirinya sadar bukan karena keterpaksaan, tetapi justru karena dorongan serta spirit yang diberikan oleh sang dai tersebut.

Flowchart:
Pendekatan –> membuat pengaruh(solidaritas) –> melakukan dakwah –> hasil

B. Melakukan kegiatan/event yang dapat memberikan suatu perubahan, contohnya adalah melakukan event bedah buku, kegiatan mentoring, atau event spiritual quotient dll. Menggunakan metode ini juga sering berhasil, apabila materi yang disampaikan cocok dengan suasana yang ada. Cara ini ana sebut sebagai cara langsung.
Guna melaksanakan aktifitas penyiaran diatas, dapat dilakukan dengan media-media yang tersedia, misalkan via internet, koran, televisi, radio dan lain sebagainya.

2. pengkaderan

Proses pengkaderan itu dimulai dari dasar keinginan untuk berdakwah yang telah dimunculkan ketika melalui tahap pertama, serta keinginan untuk mengenal sistem dakwah yang lebih lanjut lagi.

Proses pengkaderan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, 2 diataranya adalah:

  • pengkaderan secara formal, yaitu dengan melakukan berbagai training (misalkan training dakwah kapus, dll).
  • pengkaderan secara informal, yaitu dengan mempererat ukhuwah islamiyah

Tujuan dilakukannya 2 metode diatas adalah guna membangun aktifis-aktifis dakwah yang dapat membangun sebuah strategi untuk kepentingan dakwah. Kedua metode diatas harus dilakukan secara berkesinambungan dan tidak dapat saling di pisahkan, karena guna menghasilkan pemikir-pemikir untuk mengembangkan dakwah itu sendiri, dibutuhkannya tali silaturahim yang kuat diantara aktifis dakwah itu.

DAKWAH KAMPUS, ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN

Pada dasarnya, dakwah Illallah setidaknya harus memenuhi dua syarat:
1. Dengan niat bertujuan untuk mardhotillah
2. Mengikuti jalan serta memperhatikan rambu-rambu yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw

Ketika dua syarat diatas diaplikasikan dengan baik dan benar, maka semua rintangan bukan lagi merupakan sebuah hambatan, namun justru merupakan sebuah tantangan bagi aktifis dakwah. Bukankah Allah akan selalu bersama orang-orang yang menegakkan kebenaran dengan dakwah?

Karena dia tahu, bahwa apa yang dia lakukan benar, dan dia yakin akan kebenaran itu. Maka sesungguhnya dia memberikan semuanya kembali kepada Allah, karena yang dapat membuka jalan hidayah hanyalah Dia.

Wallahu ‘alamu bisshowab..

April 20, 2012 Posted by | Nasehat | Tinggalkan komentar

Pengkaderan Forsima 29 oktober -30 oktober 2011

LDK UNIBA. Batam– Selama dua hari, dimulai sejak tanggal 29 Oktober dan berakhir tanggal 30 Oktober 2011, Lembaga Dakwah Kampus Universita Batam yaitu Forum Study Islam Mahasiswa Universitas Batam yg biasa di sapa dengan FORSIMA mengadakan event pengkaderan, yaitu pengenalan sekalaigus perkrutan anggota Forsima yang baru untuk adik- adik Junior tahun ajaran baru. acara ini    diformat dalam bentuk training kepemimpinan, tausyiah, game, dan materi.

Mendatangkan pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya. Dr.H.Syamsul Bahrum, Ph.D. Ust. Syaikhudin
Ust. Thohir, Lc. kegiatan berlangsung semarak. Bertempat di Aula lantai III Universitas Batam – Batam, riuh gemuruh takbir sering terdengar. Pertanda antusiasme peserta yang mengikuti kegiatan ini begitu besar. Ini adalah kali pertama LDK Forsima Uniba   mengadakan Pengkaderan . Menghadirkan peserta dari berbagai fakultas yang ada di Universitas batam yaitu kebidanan, keperawatan, Teknik sipil, ekonomi, hukum dll.

Beragam materi tentang manajemen lembaga dakwah kampus (LDK) disajikan oleh trainer dan pemateri. Raut wajah lelah sesekali terlihat. Namun itu semua terhapus dengan gelora semangat yang selalu berkobar.  selain itu para peserta selalu di perlihatkan video-video motivasi agar peserta selalu dalam kondisi yang SEMANGAT. ALLAHUAKBAR!!!!

Organisasi atau lembaga dakwah yang baik adalah lembaga yang dapat pula mengatur alur dan sistem kaderisasi. Maka perlu adanya penyusunan dalam persiapan alur kaderisasi yang baik. Ini dilakukan agar nantinya kita dapat menghasilkan kader-kader dakwah yangtealh matang dalam melakukan manajemen, skill dan tsaqofah.

April 20, 2012 Posted by | Aktivitas | Tinggalkan komentar

silaturahmi aktivis dakwah kampus se_kota BataM

acara ini terselenggara berkat kerjasama Forsima Universitas Batam dengan pihhak-pihak terkait yang baik hati dan tidak sombong 🙂

acara ini di adakan untuk memperat tali silaturahmi dan mempertemukan semua yang tergabung dalam kegiatan dakwah di kampus di Batam. di hadiri oleh aktivis dakwah dari kampus, UNRIKA, POLTEK, UMRAH, LP3I, dll. acara ini di selenggarakan di aula lantai 3 universitas batam, dengan pemateri Agus arifin SE, seorang enterpeur dari ESQ 165 yang telah memberikan banyak motifasi untuk para aktivis dakwah kampus dalam acara pada hari ahad 15 Mei 2011 pukul 09.00 – 12.00

1. Dakwah ini tidak butuh kita, namun kitalah yg butuh dakwah
2. Ketika ada yg GUGUR maka ALLAH akan menggantikan dengan yg lebih baik, artinya pasca GUGURnya mereka akan ada mereka yg lain, yg jauh lebih berkualitas yang akan menggantikannya.
*Berjuang atau Tergantikan!!!!!

Ukhuwah tak mengenal kesudahan
ia mengiringimu dalam hidupsbg penyejuk
Menyapamu dlm kesendirian yg melelahkan
& menjagamu ttp dlm senyum
Ukhuwah adalah persaudaraan yg kekal
ia tak mengenal kejenuhan
Ukhuwah slalu punya sesuatu untuk dibagi
Meski hanya sebuah nasehat atau sebait doa
*Salam Ukhuwah 🙂

Mei 16, 2011 Posted by | Aktivitas | Tinggalkan komentar